Minggu, 25 Desember 2016

Teori Belajar Menurut B.F. SKINNER .

      
      Teori Belajar Menurut B.F. SKINNER .


A.    Latar Belakang
Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke-19 sampai sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang pesat dan memberi banyak sumbangan terhadap para ahli psikologi adalah teori belajar tingkah laku (behaviorisme)Teori ini pada awal mulanya dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlov (tahun 1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning) dan kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan oleh beberapa ahli psikologi yang lain, di antaranya yaitu B.F Skinner.
C.    Teori Belajar Skinner
Teori Skinner sering juga disebut dengan operant conditioning. Dinamakan teori Skinner karena penelitian pada teori ini dilakukan oleh seorang ilmuan bernama lengkap Burhuss Frederic Skinner. Dia lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di sebuah kota kecil bernama Susquehanna, Pennsylvania. Ayahnya adalah seorang pengacara dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang baik. Ia merefleksikan tahun-tahun awal kehidupannya sebagai suatu masa dalam lingkungan yang stabil, dimana belajar sangat dihargai dan disiplin sangat kuat. Sebelum membahas lebih mendalam mengenai Teori Skinner ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai Teori Conditioning.

Mula-mula teori Conditioning ini dipelopori oleh Ivan Pavlov (1927), kemudian dikembangkan oleh Watson (1970). Percobaan yang dilakukan Pavlov terhadap anjingnya menggambarkan bahwa belajar dilakukan dengan mengasosiasikan suatu ganjaran (reward) dengan rangsangan (stimulus) yang mendahului ganjaran itu. Perangsang bersyarat dan perangsang tidak bersyarat merupakan pengkondisian (conditioning) di dalam proses pembentukan perilaku. Watson mengembangkan teori ini melalui percobaan tentang gejala takut pada anak, dengan menggunakan tikus putih. Menurut teori ini, belajar adalah suatu proses yang disebabkan oleh adanya syarat tertentu yaitu berupa rangsangan. Pengkodisian (conditioning) dalam bentuk rangsangan dan pembiasaan mereaksi terhadap perangsang tertentu menimbulkan proses belajar.
Seperti Pavlov dan Watson, Skinner juga memikirkan tingkah laku sebagai hubungan antara perangsang dan respons, tetapi berbeda dengan kedua ilmuan yaitu Pavlov dan Watson. Skinner kurang setuju dengan teori dari Pavlov. Skinner menyatakan bahwa teori Pavlov hanya berlaku bagi interaksi antara stimulus dan respons yang sederhana saja. Padahal manusia dalam menjalankan fungsinya memerlukan prilaku yang kompleks yang mempersyaratkan terjadinya interaksi stimulus dan respons yang kompleks pula. Dengan demikian, interaksi stimulus-respons dalam diri seorang individu tidaklah sesederhana itu.
Menurut Skinner, kunci untuk memahami perilaku individu terletak pada pemahaman terhadap hubungan antara stimulus satu dengan stimulus lainnya, respons yang dimunculkan, dan juga berbagai konsekuensi yang diakibatkan oleh respons tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar